Selasa, 10 November 2009

Tradegi Trisakti, Sebuah Pengorbanan Besar Anak Bangsa untuk Perubahan Besar Indonesia

Siapa yang tidak pernah mendengar tragedi Trisakti? Sebuah peristiwa besar dalam sejarah bangsa Indonesia. Sebuah peristiwa yang dianggap sangat memilukan dan memalukan oleh sebagian besar masyarakat. Sebuah peristiwa penembakan mahasiswa yang terlibat demonstrasi pada bulan mei 1998 oleh aparat negara hingga memakan korban jiwa.

Bayangkan, aparat yang seharusnya melindungi dan mengayomi masyarakat malah menembaki bangsa sendiri!! Dan parahnya lagi, kasus tersebut belum terselesaikan sampai sekarang. Menyedihkan.

Keberanian dan tekat mahasiswa untuk mengubah Indonesia, perlu atau bahkan wajib diacungi jempol. Betapa tidak, walaupun sudah memakan korban,para mahasiswa tetap mengadakan demo, bahkan dengan masa yang lebih besar. Ratusan. Bahkan ribuan mahasiswa berkumpul ke gedung DPR/MPR. Tuntutan mereka adalah penolakan terhadap pengangkatan Soeharto sebagai presiden untuk yang kesekian kalinya. Mereka juga menuntut pembubaran DPR/MPR 1998, pembentukan pemerintahan baru dan pemulihan keadaan ekonomi Indonesia yang dilanda krisis sejak tahun 1997.

Keadaan area demonstrasi yang begitu mencekam tidak menurunkan mental mahasiswa. Mereka dihadang oleh aparat bersenjata lengkap! Bukan aparat kepolisian. Bahkan, barisan aparat yang berada di depan sempat mengokang senjata mereka yang spontan membuat para wartawan panik dan meninggalkan area demonstrasi. Namun para mahasiswa malah tidak bergeming. Mereka sama sekali tidak terpancing untuk pergi meninggalkan area demonstrasi. Tanpa perlindungan apapun, mereka dengan gagah berani melawan aparat bersenjata dengan peralatan lengkap yang bisa kapan saja menembaki mereka.

Dan perjuangan mereka tidak sia-sia. Setelah beberapa hari melakukan demonstrasi, bahkan hingga berhasil menduduki gedung DPR/MPR, tuntutan mereka-pun terpenuhi. Presiden Soeharto pun menyerah pada tuntutan rakyat dan tidak menjadi presiden lagi. Dan dimulailah era reformasi.

Menurutku, para mahasiswa pantas disebut pahlawan reformasi. Merekalah yang dengan berani memulai penentangan terhadap pemerintah yang dinilai sudah tidak mampu lagi. Merekalah yang dengan berani berhadapan langsung dengan aparat bersenjata dengan tekat siap berkorban. Dan erekalah yang dengan berani meneriakkan aspirasi masyarakat disaat semua orang terdiam.
Dapatkah kita sebagai generasi muda Indonesia meniru perjuangan mereka dalam memajukan Indonesia?? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing...

Sekian.

1 komentar: